Halo, selamat datang di "NimbleItTechnology.ca"! Apakah Anda pernah merasakan sensasi aneh seperti semut berjalan di kepala? Sensasi ini, yang sering disebut kesemutan di kepala, bisa jadi membuat tidak nyaman dan menimbulkan pertanyaan. Nah, di artikel ini, kita akan membahas fenomena kepala kesemutan, khususnya dari sudut pandang Islam. Kita akan mencoba memahami apakah ada penjelasan khusus dalam ajaran Islam mengenai kondisi ini, serta menghubungkannya dengan perspektif medis dan tradisi yang berkembang di masyarakat.
Penting untuk diingat bahwa kita bukan ahli agama maupun medis. Artikel ini hanyalah upaya untuk merangkum berbagai informasi yang tersedia, dengan tujuan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif. Kita akan berusaha menyajikan informasi ini dengan bahasa yang mudah dimengerti, sehingga Anda bisa mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kepala kesemutan.
Mari kita telaah bersama, dengan pikiran terbuka, tentang apa saja yang mungkin menjadi penyebab kepala kesemutan, bagaimana pandangan Islam memandang kesehatan secara umum, dan bagaimana kita bisa menyikapi kondisi ini dengan bijak. Selamat membaca!
Memahami Fenomena Kepala Kesemutan: Lebih dari Sekedar Semut Berjalan
Kepala kesemutan, atau parestesia di kepala, adalah sensasi abnormal yang bisa berupa rasa geli, mati rasa, panas, dingin, atau seperti ada sesuatu yang merayap di kulit kepala. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari hal yang sepele hingga kondisi medis yang lebih serius. Penting untuk memahami bahwa sensasi ini adalah gejala, bukan penyakit itu sendiri.
Penting juga untuk membedakan antara kepala kesemutan yang bersifat sementara dan yang berlangsung terus-menerus atau berulang. Jika sensasi tersebut hanya muncul sesekali dan hilang dengan sendirinya, kemungkinan besar tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, jika kepala kesemutan sering terjadi, semakin parah, atau disertai gejala lain, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Beberapa penyebab umum kepala kesemutan antara lain: posisi tidur yang salah, tekanan pada saraf, kekurangan vitamin tertentu (seperti vitamin B12), migrain, stres, kecemasan, dan efek samping obat-obatan tertentu. Dalam kasus yang jarang terjadi, kepala kesemutan bisa menjadi tanda kondisi medis yang lebih serius seperti multiple sclerosis atau tumor otak.
Kepala Kesemutan dari Sudut Pandang Medis: Mengapa Ini Terjadi?
Secara medis, kepala kesemutan sering dikaitkan dengan gangguan pada saraf yang mengirimkan sinyal dari dan ke otak. Saraf-saraf ini bisa tertekan, meradang, atau rusak karena berbagai faktor. Misalnya, posisi tidur yang salah bisa menekan saraf di leher atau bahu, yang kemudian memicu sensasi kesemutan di kepala.
Kekurangan vitamin tertentu juga bisa memengaruhi fungsi saraf. Vitamin B12, misalnya, sangat penting untuk menjaga kesehatan sel-sel saraf. Kekurangan vitamin ini bisa menyebabkan berbagai masalah neurologis, termasuk parestesia. Selain itu, kondisi seperti migrain dan stres juga bisa memengaruhi sistem saraf dan memicu kepala kesemutan.
Penting untuk diingat bahwa diagnosis yang tepat hanya bisa ditegakkan oleh dokter setelah melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang yang diperlukan. Jangan mencoba mendiagnosis sendiri kondisi Anda. Jika Anda sering mengalami kepala kesemutan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Gejala Penyerta yang Perlu Diperhatikan
Selain sensasi kesemutan itu sendiri, perhatikan juga gejala lain yang mungkin menyertai. Apakah Anda juga merasakan sakit kepala, pusing, mual, kelemahan otot, gangguan penglihatan, atau kesulitan berbicara? Gejala-gejala ini bisa memberikan petunjuk penting mengenai penyebab kepala kesemutan dan membantu dokter dalam menegakkan diagnosis.
Misalnya, jika kepala kesemutan disertai dengan sakit kepala yang berdenyut, sensitif terhadap cahaya dan suara, serta mual, kemungkinan besar Anda mengalami migrain. Jika kepala kesemutan disertai dengan kelemahan otot, gangguan keseimbangan, dan kesulitan berbicara, ini bisa menjadi tanda kondisi neurologis yang lebih serius.
Jangan ragu untuk mencatat semua gejala yang Anda rasakan dan sampaikan kepada dokter. Informasi ini akan sangat membantu dokter dalam membuat diagnosis yang akurat dan merencanakan penanganan yang tepat. Semakin detail informasi yang Anda berikan, semakin mudah bagi dokter untuk menemukan penyebab masalahnya.
Kepala Kesemutan Menurut Islam: Perspektif Spiritual dan Kesehatan
Dalam Islam, kesehatan adalah anugerah dari Allah SWT yang harus dijaga dan disyukuri. Islam mengajarkan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental, serta mencari pengobatan jika sakit. Lalu, bagaimana pandangan Islam mengenai fenomena kepala kesemutan?
Secara spesifik, tidak ada ayat Al-Quran atau hadis yang secara langsung membahas tentang kepala kesemutan. Namun, Islam memberikan prinsip-prinsip umum tentang kesehatan dan penyakit yang bisa kita terapkan dalam memahami kondisi ini. Misalnya, Islam mengajarkan bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya, dan kita dianjurkan untuk mencari pengobatan yang sesuai.
Selain itu, Islam juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh, serta menghindari hal-hal yang bisa membahayakan kesehatan. Hal ini termasuk menjaga pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari stres. Dengan menjaga kesehatan secara umum, kita bisa mengurangi risiko mengalami berbagai penyakit, termasuk kepala kesemutan.
Kesehatan dalam Islam: Anugerah yang Harus Dijaga
Dalam Islam, kesehatan dipandang sebagai anugerah yang sangat berharga dari Allah SWT. Kesehatan memungkinkan kita untuk beribadah dengan baik, bekerja, dan berinteraksi dengan sesama. Oleh karena itu, menjaga kesehatan adalah kewajiban bagi setiap Muslim.
Rasulullah SAW bersabda, "Mukmin yang kuat lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah." (HR. Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa kekuatan fisik dan kesehatan adalah hal yang penting dalam Islam. Dengan memiliki tubuh yang sehat, kita bisa menjalankan perintah Allah dengan lebih baik dan memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat.
Islam juga mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan. Rasulullah SAW bersabda, "Kebersihan itu sebagian dari iman." (HR. Muslim). Dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, kita bisa mencegah penyebaran penyakit dan menjaga kesehatan secara umum.
Mencari Pengobatan dalam Islam: Ikhtiar yang Dianjurkan
Islam tidak melarang umatnya untuk mencari pengobatan ketika sakit. Sebaliknya, Islam justru menganjurkan kita untuk berikhtiar mencari pengobatan yang sesuai. Rasulullah SAW bersabda, "Setiap penyakit ada obatnya. Jika obat itu tepat untuk penyakitnya, maka dia akan sembuh dengan izin Allah." (HR. Muslim).
Hadis ini menunjukkan bahwa kita tidak boleh menyerah begitu saja ketika sakit. Kita harus berusaha mencari pengobatan yang tepat dan berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kesembuhan. Dalam mencari pengobatan, kita juga harus berhati-hati dan memastikan bahwa pengobatan tersebut halal dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Selain mencari pengobatan medis, kita juga bisa melakukan pengobatan alternatif yang sesuai dengan ajaran Islam, seperti ruqyah (pengobatan dengan membaca ayat-ayat Al-Quran) dan herbal. Namun, penting untuk diingat bahwa pengobatan alternatif ini harus dilakukan oleh orang yang ahli dan memiliki pengetahuan yang mendalam tentang Islam.
Doa dan Tawakal: Menyerahkan Diri kepada Allah SWT
Selain berikhtiar mencari pengobatan, kita juga harus berdoa dan bertawakal kepada Allah SWT. Doa adalah senjata orang mukmin. Dengan berdoa, kita memohon kepada Allah SWT agar diberikan kesembuhan dan kesehatan. Tawakal berarti menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT setelah melakukan usaha yang maksimal.
Kita harus yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas izin Allah SWT. Jika kita sakit, itu adalah ujian dari Allah SWT. Kita harus bersabar dan menerima ujian ini dengan ikhlas. Sambil terus berikhtiar mencari pengobatan, kita juga harus terus berdoa dan bertawakal kepada Allah SWT.
Dengan menggabungkan ikhtiar dan doa, kita menunjukkan bahwa kita berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kesehatan, sambil tetap menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Inilah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang Muslim ketika menghadapi penyakit.
Tradisi dan Kepercayaan Lokal tentang Kepala Kesemutan
Selain perspektif medis dan agama, kepala kesemutan juga sering dikaitkan dengan berbagai tradisi dan kepercayaan lokal. Di beberapa daerah, kepala kesemutan diyakini sebagai pertanda akan mendapatkan rezeki atau berita baik. Di daerah lain, kepala kesemutan justru dianggap sebagai pertanda akan datangnya musibah atau penyakit.
Kepercayaan-kepercayaan ini tentu saja tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Namun, kepercayaan ini tetap hidup dan berkembang di masyarakat, dan seringkali memengaruhi cara seseorang menyikapi kepala kesemutan. Penting untuk diingat bahwa kita harus bersikap bijak terhadap kepercayaan-kepercayaan ini, dan tidak menelannya mentah-mentah.
Sebagai seorang Muslim, kita harus berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar. Kita tidak boleh mempercayai hal-hal yang bersifat khurafat atau tahayul, dan harus selalu mengedepankan akal sehat dan ilmu pengetahuan. Jika kita merasa bingung atau ragu dengan suatu kepercayaan, sebaiknya berkonsultasi dengan ulama atau tokoh agama yang terpercaya.
Mitos atau Fakta? Menguji Kepercayaan Lokal
Banyak kepercayaan lokal yang berkembang di masyarakat terkait dengan kepala kesemutan. Beberapa di antaranya adalah: kepala kesemutan di bagian kanan berarti akan mendapatkan rezeki, kepala kesemutan di bagian kiri berarti akan mendapatkan kabar buruk, dan kepala kesemutan di ubun-ubun berarti sedang didoakan oleh orang lain.
Kepercayaan-kepercayaan ini tentu saja tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa kepala kesemutan memiliki kaitan dengan rezeki, kabar buruk, atau doa dari orang lain. Kepercayaan-kepercayaan ini lebih bersifat mitos atau cerita rakyat yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Sebagai seorang Muslim, kita harus berhati-hati dalam mempercayai hal-hal yang bersifat mitos atau tahayul. Kita harus selalu mengedepankan akal sehat dan ilmu pengetahuan, serta berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar. Jika kita merasa ragu dengan suatu kepercayaan, sebaiknya berkonsultasi dengan ulama atau tokoh agama yang terpercaya.
Menyikapi Perbedaan Keyakinan dengan Bijak
Dalam masyarakat yang majemuk, kita seringkali dihadapkan pada perbedaan keyakinan dan tradisi. Penting untuk menyikapi perbedaan ini dengan bijak dan saling menghormati. Kita tidak boleh memaksakan keyakinan kita kepada orang lain, dan tidak boleh menghina atau merendahkan keyakinan orang lain.
Islam mengajarkan kita untuk bersikap toleran dan menghormati perbedaan keyakinan. Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah beriman seseorang di antara kamu hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa kita harus saling mencintai dan menghormati, meskipun berbeda keyakinan.
Dalam konteks kepala kesemutan, jika ada orang yang meyakini bahwa kepala kesemutannya adalah pertanda akan mendapatkan rezeki, kita tidak perlu mencemooh atau mengejeknya. Kita cukup menghormati keyakinannya dan menjelaskan kepadanya bahwa secara ilmiah, kepala kesemutan bisa disebabkan oleh berbagai faktor medis.
Menggabungkan Tradisi dan Ilmu Pengetahuan: Mencari Keseimbangan
Meskipun kita harus mengedepankan ilmu pengetahuan, bukan berarti kita harus menolak semua tradisi dan kepercayaan lokal. Ada beberapa tradisi dan kepercayaan lokal yang masih relevan dan bisa kita lestarikan, asalkan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Misalnya, jika ada tradisi pengobatan tradisional yang menggunakan herbal alami untuk mengatasi kepala kesemutan, kita bisa mempelajarinya dan mencoba mengaplikasikannya, asalkan herbal tersebut aman dan tidak berbahaya. Namun, kita juga harus tetap berkonsultasi dengan dokter dan tidak menggantungkan sepenuhnya pada pengobatan tradisional.
Intinya, kita harus mencari keseimbangan antara tradisi dan ilmu pengetahuan. Kita harus menghormati tradisi dan kepercayaan lokal, tetapi juga harus mengedepankan akal sehat dan ilmu pengetahuan. Dengan begitu, kita bisa hidup dengan harmonis dan memanfaatkan kearifan lokal untuk meningkatkan kualitas hidup kita.
Solusi dan Pencegahan: Mengatasi dan Mencegah Kepala Kesemutan
Setelah memahami berbagai aspek tentang kepala kesemutan, sekarang kita akan membahas tentang solusi dan pencegahan. Bagaimana cara mengatasi kepala kesemutan jika sudah terjadi, dan bagaimana cara mencegahnya agar tidak terjadi lagi?
Secara umum, penanganan kepala kesemutan tergantung pada penyebabnya. Jika kepala kesemutan disebabkan oleh posisi tidur yang salah, kita cukup mengubah posisi tidur. Jika disebabkan oleh kekurangan vitamin, kita bisa mengonsumsi suplemen vitamin. Jika disebabkan oleh stres, kita bisa melakukan relaksasi atau meditasi.
Namun, jika kepala kesemutan disebabkan oleh kondisi medis yang lebih serius, penanganan yang lebih intensif mungkin diperlukan. Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan atau merekomendasikan terapi tertentu. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Cara Mengatasi Kepala Kesemutan yang Sudah Terjadi
Jika Anda sedang mengalami kepala kesemutan, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meredakannya:
- Pijat kepala: Pijat kepala dengan lembut bisa membantu melancarkan peredaran darah dan mengurangi tekanan pada saraf.
- Kompres hangat: Kompres hangat pada bagian kepala yang terasa kesemutan bisa membantu merelaksasikan otot-otot dan mengurangi rasa sakit.
- Relaksasi: Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam untuk mengurangi stres dan ketegangan.
- Minum air putih: Dehidrasi bisa menyebabkan kepala kesemutan. Pastikan Anda minum air putih yang cukup setiap hari.
- Hindari posisi yang menekan saraf: Jika Anda sering mengalami kepala kesemutan saat tidur, coba ubah posisi tidur Anda dan hindari posisi yang menekan saraf di leher atau bahu.
Jika kepala kesemutan tidak membaik setelah melakukan langkah-langkah di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Langkah Pencegahan untuk Mengurangi Risiko Kepala Kesemutan
Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kepala kesemutan:
- Jaga pola makan yang sehat: Konsumsi makanan yang bergizi dan kaya akan vitamin dan mineral, terutama vitamin B12.
- Berolahraga secara teratur: Olahraga bisa membantu melancarkan peredaran darah dan menjaga kesehatan saraf.
- Hindari stres: Kelola stres dengan baik melalui teknik relaksasi, meditasi, atau yoga.
- Jaga postur tubuh yang baik: Hindari membungkuk atau menunduk terlalu lama, terutama saat bekerja di depan komputer.
- Tidur yang cukup: Kurang tidur bisa memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk kepala kesemutan. Usahakan untuk tidur 7-8 jam setiap malam.
- Periksa kesehatan secara teratur: Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur untuk mendeteksi dini potensi masalah kesehatan yang bisa menyebabkan kepala kesemutan.
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan di atas, Anda bisa mengurangi risiko mengalami kepala kesemutan dan menjaga kesehatan Anda secara umum.
Kapan Harus ke Dokter? Tanda-tanda yang Harus Diwaspadai
Meskipun sebagian besar kasus kepala kesemutan tidak berbahaya, ada beberapa tanda yang harus diwaspadai dan segera diperiksakan ke dokter:
- Kepala kesemutan terjadi secara tiba-tiba dan parah.
- Kepala kesemutan disertai dengan gejala lain seperti sakit kepala, pusing, mual, muntah, kelemahan otot, gangguan penglihatan, atau kesulitan berbicara.
- Kepala kesemutan berlangsung terus-menerus atau berulang.
- Kepala kesemutan semakin parah seiring waktu.
- Anda memiliki riwayat penyakit tertentu seperti diabetes, multiple sclerosis, atau penyakit autoimun.
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa tanda di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab kepala kesemutan dan mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan menunda-nunda pemeriksaan karena penundaan bisa memperburuk kondisi Anda.
Tabel Rangkuman: Kepala Kesemutan Menurut Berbagai Perspektif
Berikut adalah tabel yang merangkum berbagai aspek kepala kesemutan dari perspektif medis, Islam, dan tradisi:
Perspektif | Penyebab/Pandangan | Solusi/Anjuran |
---|---|---|
Medis | Tekanan saraf, kekurangan vitamin, migrain, stres, efek samping obat, kondisi medis serius (multiple sclerosis, tumor otak) | Pijat, kompres hangat, relaksasi, konsumsi vitamin, perubahan gaya hidup, konsultasi dokter, pengobatan sesuai diagnosis |
Islam | Kesehatan adalah anugerah Allah SWT, setiap penyakit ada obatnya, pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan | Berikhtiar mencari pengobatan, berdoa, bertawakal, menjaga pola makan yang sehat, berolahraga, menghindari stres |
Tradisi/Kepercayaan | Pertanda rezeki/kabar baik (di beberapa daerah), pertanda musibah/penyakit (di daerah lain), mitos tentang lokasi kesemutan (kanan, kiri, ubun-ubun) | Bersikap bijak, tidak mempercayai hal-hal khurafat/tahayul, mengedepankan akal sehat dan ilmu pengetahuan, menghormati perbedaan keyakinan |
Gejala Penyerta | Sakit kepala, pusing, mual, kelemahan otot, gangguan penglihatan, kesulitan berbicara | Konsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang tepat. Jangan mencoba mendiagnosis sendiri |
Pencegahan | Jaga pola makan, olahraga teratur, hindari stres, jaga postur tubuh, tidur cukup, periksa kesehatan | Hindari posisi tidur yang menekan saraf, konsumsi air putih yang cukup, batasi konsumsi kafein dan alkohol |
Kapan ke Dokter | Kesemutan tiba-tiba dan parah, disertai gejala lain, berlangsung terus-menerus/berulang, semakin parah, riwayat penyakit tertentu | Jangan tunda pemeriksaan, sampaikan informasi lengkap kepada dokter |
Kesimpulan: Kepala Kesemutan, Antara Ilmu dan Keyakinan
Kepala kesemutan, dari perspektif Kepala Kesemutan Menurut Islam, medis, dan tradisi, memiliki berbagai aspek yang perlu dipahami. Penting untuk diingat bahwa kesehatan adalah anugerah yang harus kita jaga, dan kita harus senantiasa berikhtiar mencari pengobatan jika sakit. Jangan lupa untuk selalu berdoa dan bertawakal kepada Allah SWT.
Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang kepala kesemutan. Jangan ragu untuk membagikan artikel ini kepada teman dan keluarga Anda yang mungkin membutuhkan informasi ini.
Terima kasih telah mengunjungi "NimbleItTechnology.ca". Kami berharap Anda mendapatkan manfaat dari artikel ini. Jangan lupa untuk mengunjungi blog kami lagi untuk mendapatkan informasi menarik lainnya tentang berbagai topik. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
FAQ: Pertanyaan Seputar Kepala Kesemutan Menurut Islam
Berikut adalah 13 pertanyaan umum (FAQ) tentang Kepala Kesemutan Menurut Islam dengan jawaban yang sederhana:
-
Apakah kepala kesemutan dijelaskan secara spesifik dalam Al-Quran?
- Tidak ada ayat Al-Quran yang secara khusus membahas kepala kesemutan.
-
Apakah kepala kesemutan dianggap sebagai penyakit dalam Islam?
- Secara umum, ya. Islam memandang kesehatan penting dan menganjurkan mencari pengobatan jika sakit.
-
Apakah ada doa khusus untuk menghilangkan kepala kesemutan?
- Tidak ada doa khusus, tetapi berdoa untuk kesehatan secara umum sangat dianjurkan.
-
Bagaimana pandangan Islam tentang pengobatan alternatif untuk kepala kesemutan?
- Diperbolehkan, asalkan halal dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
-
Apakah kepala kesemutan bisa jadi pertanda buruk menurut Islam?
- Islam tidak mengajarkan tentang pertanda buruk terkait kepala kesemutan.
-
Apakah Islam menganjurkan untuk berobat ke dokter jika mengalami kepala kesemutan?
- Ya, sangat dianjurkan untuk mencari pengobatan medis yang tepat.
-
Apakah kepala kesemutan disebabkan oleh gangguan jin menurut Islam?
- Meskipun mungkin terjadi, penyebab medis lebih mungkin dan harus diperiksakan terlebih dahulu.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan agar terhindar dari kepala kesemutan menurut Islam?
- Dengan menjaga kebersihan, pola makan sehat, olahraga teratur, dan menghindari stres.
-
Apakah ruqyah bisa membantu mengatasi kepala kesemutan?
- Ruqyah bisa menjadi salah satu ikhtiar, tetapi tetap konsultasikan dengan dokter.
-
Apakah Islam melarang mempercayai mitos tentang kepala kesemutan?
- Ya, Islam melarang mempercayai hal-hal yang bersifat khurafat dan tahayul.
-
Bagaimana cara menyikapi perbedaan keyakinan tentang kepala kesemutan menurut Islam?
- Dengan bijak, saling menghormati, dan tidak memaksakan keyakinan.
-
Apakah Islam mengajarkan tentang pentingnya istirahat yang cukup untuk mencegah kepala kesemutan?
- Ya, istirahat yang cukup penting untuk menjaga kesehatan secara umum.
-
Apakah stres bisa menyebabkan kepala kesemutan menurut Islam?
- Ya, stres adalah salah satu faktor yang bisa memengaruhi kesehatan dan memicu berbagai penyakit, termasuk kepala kesemutan. Islam menganjurkan untuk mengelola stres dengan baik.